ZDIRY-TUFWT-EBONM-EYJ00-IDBLANTER.COM
ZDIRY-TUFWT-EBONM-EYJ00
BLANTERWISDOM105

MATERI SITEM IMUN

Minggu 26 2020
Antibodi, netralisasi, prsipitasi, aglutinasi
Ilustrasi kerja antibodi
Halo Biologixme! apakah kalian pernah merasa demam? Pasti pernah dong, nah saat kita demam suhu tubuh kita naik, kenapa sih seseorang bisa mengalami demam? Nah itulah yang dibahas dalam materi sistem imun ini. mari disimak ya penjelasannya.

Secara alami tubuh kita itu sudah memiliki sistem petahanan tubuh yang lengkap dan kompleks, peranan sistem imun tersebut sangatlah penting bagi kesehatan tubuh kita. Fungsi dari sistem imun itu sendiri sangat banyak, baik untuk menghambat dan mengancurkan patogen, mengidentifikasi sel-sel yang abnorma, dan menjaga fungsi kerja dari bagian tubuh.

Secara umum sistem kekebalan tubuh kita dibedakan menjadi dua, yaitu sistem kekebalan  non spesifik dan sistem kekebalan spesifik atau adaptif. Apa bedanya? Perbedaanya terletak pada kemampuan sistem kekebalan atau sistem imun untuk mengenali dan mengingnat suatu patogen yang pernah masuk ke dalam tubuh kita.

A. Sistem kekebalan non spesifik
Sistem kekebalan yang bersifat non spesisfik artinya tidak membeda-bedakan jenis patogen yang masuk ke dalam tubuh, selain itu juga tidak memiliki kemampuan untuk mgningat jenis patogen yang pernah masuk, apapun jenis patogennya pasti akan dilawan oleh sistem kekbalan non spesifik ini. sistem kekbalan non spesifik didbedakan menjadi dua, yaitu sistem pertahanan eksterna dan sistem pertahanan internal.

1. Sistem pertahan pertama (eksternal)
Sistem pertahanan eksternal adalah sistem pertahan yang terdapat di bagian luar tubuh, jenis sistem pertahan eksternal ini terdiri dari beberapa macam, yaitu:

a. Kulit, kulit memiliki lapisan epitel yang rapat, sehingga sulit ditembus oleh patogen
Membran mukosa, membran mukosa ini memiliki kemampuan yang sama dengan kulit, yaitu sulit ditembus mikroba.

b. Membran mukosa banyak ditemukan pada saluran pencernaan, pernapasan, organ reproduksi, dan saluran ekskresi.

c. Sekret kulit dan membran mukosa, kulit dapat menghasilkan keringat dan minyak yang menyebabkan permukaan kulit menjadi asam, sehingga mampu membunuh patogen yang masuk. Sedangkan membran mukosa mampu menghasilkan cairan kental yang disebut dengan mukus. Mukus tersebut berfungsi untuk menghambat pertumbuhan dan membunuh patogen. Selain itu, sekret lain yang mampu menghancurkan patogen adalah saliva dari mulut, dan air mata.

2. Sistem pertahanan kedua (internal)
Apabila patogen lolos dari sistem pertahan pertama, maka selanjutnya patogen akan menghadapi sistem pertahan kedua. Sistem pertahanan keduan ini meliputi fagositosis, raksi peradangan dan protein antimikroba.

a. Fagositosi, fagositosis adalah proses penelanan dan penghancuran mikroba, proses ini melibatkan beberapa jenis leukosit seperti neutrofil dan monosit (monosit akan berdifierensiasi menjadi makrofage), selain itu ada juga natural killer. Penghancuran patogen dalam fagositosis ini melibatkan enzim lisozim.

b. Peradangan, peradangan juga termasuk respun tubuuh dalam menghadapai patogen. Peradangan ini melibatkan beberapa senyawa kimia, diantaranya histamin, prostaglandin, interleukin, interferon dan lain-lain.

c. Protein antimikroba
Ada banyak jenis protein antimikroba di dalam tubuh atau disebut juga dengan komplemen, komplomen ini tidak aktif, bisa aktif apabila berikatan dengan antigen, dan kalau sudah aktif maka akan memicu gelombang reaksi yang besar. Protein komplemen mampu melubangi membran sel, sehingga ion Ca+ dari patogen akan keluar, dan air serta garam masuk ke dalam patogen serta menyebbabkan patogen itu hancur.

B. Respon imunitas non spesifik
Saat ada patogen yang masuk ke dalam tubuh, maka akan direspon dengan peradangan dan demam. Proses terjadinya peradangan yaitu apabila ada sel yang rusak maka akan memberikan sinyal kepada sel darah putih, basofil akan melepaskanya histamin yang menyebabkan pembengkakan pada pembuluh kapiler yang dikenal dengan peradangan.

Selain peradangan, tubuh juga akan merespon dengan cara demam. Demam terjadi setelah patogen yang menginfeksi melepaskan senyawa kimia yang disebut pyrogen exogen, pyrogen exogen tersebut direspon oleh leukosit dengan cara melepaskan pyrogen endogen, pyrogen endogen ini memberi sinyal kepada hipotalamus untuk menaikan suhu tubuh, sehingga terjadilah demam. Suhu tubuh yang tinggi menyebabkan terganggunya metabolisme patogen, shingga reproduksinya jadi terhambat dan menyebabkan kematian.

Tetapi demam yang dirasakan juga akan berdampak bagi orang yang terinfeksi, misalnya mengalami mual sampai muntah, kepala pusing, bahkan kejang-kejang.

C. Sistem kekebalan spesifik
Disebut sistem kekebalan spesifik karena mampu mengenali dan mengingat jenis antigen yang masuk. Patogen yang pernah masuk akan diingat dan dikenali oleh antibodi sehingga sehingga mampu bekerja lebih efektif dalam menghadapi antigen tersebut. Selain itu, kekebalan spesifik ini memiliki kekuatan yang lebih besar dalam menghadapi patogen tertentu. Berdasakan respon kekebalan tubuh terhadap patogen dapat dibedakan menjadi dua cara, yaitu:

1. Imunitas humoral
Di dalam plasma darah dan limfa terdapat antibodi yang disekersikan oleh limfosit B (limfosit B plasma), antibodi ini terbentuk akibat adanya antigen yang masuk. Antibodi ini tidak secara langsung menghancurkan antigen, melainkan ada beberapa cara yang dilakukan oleh anbodi dalam mengahncurkan antigen, yaitu:

a. Netralisasi, netralisasi merupakan pemblokiran sisi aktif dari antigen. Antigen virus diikat oleh antibodi sehingga tidak mampu menempel dengan sel inang. Pada bakteri permukaan antigennya diselimuti oleh antiboodi sehingga memudahkkan fagosit untuk mencerna dan menghancurkannya.

b. Aglutinasi atau penggumpalan, hal ini dilakukan oleh antibodi dengan cara sisi aktif dari antibodi mengikat antigen dari beberapa patogen, sehingga memudahkan fagosit untuk mencerna dan mengahncurkan patogen.

c. Presipitasi atau pengendapan, cara ini dilakukan pada antigen yang terlaru supaya lebih mudah dicerna oleh fagosit, mekanismenya mirip dengan aglutinasi.

d. Aktifasi komplemen, cara ini dilakukan oleh antibodi yang meminta pertolongan terhadap komplemen untuk menghancurkan antigen dengan cara melubangi permukaan dari patogen oleh lisozim.

2. Imunitas seluler
Sistem kekebalan yang kedua yaitu melibatkan sel atau imunitas seluler. Yang terlibat dalam imunitas seluler ini terutama limfosit T, dengan tugas utamanya yaitu menghancurkan sel yang terinfeksi. Apabila sudah mengidentifikasi ada antigen yang masuk, maka limfosit T akan membesar volumenya dan berkembangbiak menjadi beberapa mcam yaitu:

1) Sel T helper (penolong), berfungsi untuk mengaktifkan limfosit B dan limfosit T
2) Sel T sitotoksik, berfungsi untuk menghancurkan sel yang terinfeksi
3) Sel T supresor, berfungsi menghambat aktifitas limfosit T helper dan sitotoksik
4) Sel T memori, berfungsi untuk mengingat patogen yang pernah masuk

D. Macam-macam kekebalan tubuh
Berdasarkan cara memperolehnya, sistem kekebalan dibedakan menjadu dua, yaitu aktif dan pasif:
1. Kekebalan aktif, kekbalan aktif ini terbentuk karena adanya patogen yang masuk. Kekbalan aktif dibedakan menjadi dua, yaitu alami dan buatan. Kekebalan aktif alami terbentuk setelah sembuh dari infeksi, sedangkan kekebalan aktif buatan yaitu antibodi yang terbentuk akibat adanya antigen yang dimasukan secara sengaja seperti vaksin.

2. Kekebalan pasif, kekebalan pasif adalah antibodi yang diperoleh dari luar. Kekebalan pasif juga dibedakan menjadi dua, yaitu kekebalan pasif alami dan buatan. Kekebalan pasif alami contohnya pemberian ASI pada bayi yang baru lahir, sedangkan kekebalan pasif buatan contohnya antibodi kuda yang tahan terhadap gigitan ular.

E. Struktur antibodi
Antibodi merupakan suatu protein khusus yang berfungsi untuk mengenali dan mengikat antigen, antibudi disebut juga dengan imunoglobulin atau disingkat jadi Ig. Imunoglobulin berbentuk seperti huruf Y dan memiliki dua rantai ringan dan dua rantai berat. Imunoglobulin sendiri dibedakan menjadi beberapa macam yaitu:
IgM, IgM memiliki lima lengan atau pentamer, merupakan antibodi yang pertama kali disekresikan sebagai respon teradap antigen, fungsi dari IgM ini untuk mengikat antigen dan mengaktifkan komplemen.
1. IgG, IgG berfungsi mengaktifkan komplemen dan menetralkan racum. IgG juga jumlahnya paling banyak dan mampu melewati plasenta, sehingga mampu menjaga janin dengan antibodi ibunya.
2. IgA, IgA ini berbentuk dimer, dan berfungsi mencegah patogen masuk ke dalam tubuh, IgA banyak ditemukan pada sekret kulit dan membran mukosa seperti air liur, air mata, mukosa, dan kolostrum pada ASI.
3. IgE, IgE berbentuk monomer dan berperan penting dalam memacu peradangan dan alergi, terutama dari serangan cacing parasit.
4. IgD, IgD ini berbentum monomer berperan dalam diferensiasi limfosit B menjadi plasma dan memori
Share This :
Kang Din

Admin paling ganteng

0 komentar