ZDIRY-TUFWT-EBONM-EYJ00-IDBLANTER.COM
ZDIRY-TUFWT-EBONM-EYJ00
BLANTERWISDOM105

Struktur, Fungsi dan Transportasi Zat Pada Membran Sel

Sabtu 02 2020
Halo biologixme! Setelah kita mempelajari perbedaan sel prokariotik dan eukariotik, uniseluler dan multiseluler, serta organel sel dan fungsinya, kita lanjutkan pembahasan kita mengenai bagian penting yang lain dari sel, yaitu struktur membran sel dan fungsinya, serta transportasi zat pada membran sel, oke langsung saja disimak.

Struktur membran sel
Pertama kita bahas terlebih dahulu mengenai struktrur membran sel, karena memberan sel ini memiliki pernanan penting dalam trasnportasi zat pada sel. Membran sel ini bersifat semipermiable, artinya hanya dapat dilewati oleh molekul-molekul tertentu saja seperti glukosa, asam amino dan beberapa ion.

Membran sel ini tersusun dari dua lapisan lipid yang mengandung gugus fosat sehingga disebut fofolipid bilayer. Bagian lipid (ekor) bersifat hidrofobik artinya takut terhadap air sedangkan bagian kepala (fosfat) bersifat hidrofilik yaitu suka terhadap air, karena dua perbedaan sifat  inilah sehingga menghasilkan sifat yang disebut semipermiable.

Selain fosfolipid, lipid lainnya penyusun membran sel yaitu glikolipid dan sterol. Glikolipid yaitu lipid yang mengandung karbohidrat, sedangkan sterol yaitu lipid alkohol terutama berupa kolesterol.

Selain lipid, penyusun lain dari membran sel yaitu protein. Protein penyusun membran sel ada dua jenis yaitu protein perifer dan protein integral. Protein perifer yang disebut juga protein ekstrinsik terdapar di bagian luar dari membran sel, dan membungkus bagian kepala dari lipid. Sedangkan protein integral atau disebut juga protein instrinsik terletak menembus lapisan fosfolipid bilayer, dan membungkus bagian dua kepala dari lipid. Protein yang berikatan dengan glukosa, baik protein integral maupun protein perifer disebut glikoprotein. 

Untuk lebih jelasnya, maka perhatikan gambar berikut:

Membran sel, fosfolipid bilayer, hidrofilik, hidrofobik
Struktur membran sel (fosfolipid bilayer)

Setelah kita mengetahui struktur penyusun membran sel, selanjutnya kita harus mengetahui fungsi dari membran sel. 

Fungsi dari membran sel yaitu:
1. Karena membran sel terletak di bagian terluar sel, maka membran sel bisa berperan sebagai pelindung sel
2. Sebagai reseptor rangsangan dari luar
3. Mangatur lalu lintas atau keluar masuknya suatu zat pada  sel

Nah itulah struktur dan fungsi dari membran sel. Selanjutnya kita bahas mengenai  transportasi zat yang melewati membran sel.

Transportasi zat
Transportasi zat pada membran sel berdasarkan kebutuhan energinya dibedakan menjadi dua macam, yaitu transpor aktif dan transpor pasif.  Transpor aktif yaitu transportasi zat yang menggunakan energi (ATP) sedangkan transportasi pasif yaitu transportasi yang tidak menggunakan energi (ATP).

Transpor aktif
Yang termasuk ke dalam tranpor aktif yaitu pompa ion, eksositosis dan endositosis. Pompa ion merupakan perpindahan ion yang membutuhkan energi dan melibatkan protein integral sebagai perantaranya. Eksositosis adalah proses pengeluaran suatu zat oleh sel. Sedangkan endositosis adalah proses masuknya suatu zat ke dalam sel. Endositosis ini bisa berupa zat padat (fagositosi) atau bisa berupa zat cair (pinositosis).

Transpor pasif
Yang termasuk ke dalam transpor pasif yaitu difusi dan juga osmosis. Difusi adalah proses perpindahan zat dari konsentrasi tinggi (hipertonik) ke konsentrasi rendah (hipotonik). Salah satu contoh difusi yaitu perpindahan oksigen dan juga karbondioksida antara pembuluh darah dengan alveolus saat respirasi.

Sedangkan yang dimaksud dengan osmosis adalah proses perpindahan air dari konsentrasi rendah (hipotonik) ke konsentrasi tinggi (hipertonik). Akibat adanya osmosis ini maka memungkinkan terjadinya perpindahan air dari konsentrasi rendah ke konsetrasi tinggi melalui membaran sel yang bersifat semipermiable.

Apabila sel diletakan pada larutan yang konsentrasinya rendah maka sel tersebut akan mengalami pertambahan masa, hal ini terjadi karena air akan masuk ke dalam sel secara osmosis. Sebaliknya, apabila sel diletakan pada larutan yang hipertonik, maka masanya akan berkurang karena air di dalam sel akan pindah ke luar sel secara osmosis.

Sel hewan yang diletakan pada larutan hipotonik akan mengalami lisis atau pecah (hemolisis jika pada darah) hal ini terjadi karena sel hewan tidak memiliki dinding sel. Sedangkan yang diletakan pada larutan yang hipertonik akan mengalami krenasi atau mengkerut. Perhatikan gambar beriku ini:

Osmosis, isotonik, hipotonik, hipertonik
Sel darah yang diletakan pada larutan isotonik, hipotonik dan hipertonik

Sedangkan pada sel tumbuhan yang diletakan pada larutan hipotonik akan mengalami turgid (mengembang), yaitu mendorongnya membran sel terhadap dinding sel tetapi tidak sampai pecah (lisis) karena sel tumbuhan memiliki dinding sel. Sedangkan sel tumbuhan yang diletakan pada larutan hipertonik akan mengalami plasmolisis, yaitu lepasnya membran sel dari dinding sel akibat terjadinya penurunan volume di dalam sel. Untuk lebih jelasnya lagi, amati gambar berikut ini dari larutan yang isotonik, hipotonik dan hipertonik.

Turgi, plasmolisis,
Sel tumbuhan pada larutan isotonik, hipotonik dan hipertonik

Nah Biologixme, itulah pembahasan kita mengenai struktur dan fungsi membran sel, serta transportasi pada membran sel. Selanjutnya kita akan bahas materi tentang jaringan, baik pada tumbuhan maupun pada hewan.
Share This :
Kang Din

Admin paling ganteng

0 komentar