Dalam postingan kali ini kita akan bahas mengenai keanekaragaman hayati atau dikenal juga dengan Biodiversitas. Secara geografis indonesia terletak di garis khatulistiwa yang dihimpit oleh dua benua dan dua samudera. Hal itu mengakibatkan Indonesia menjadi negara yang sangat strategis, termasuk bagi makhluk hidup. Setidaknya Indonesia memiliki sekitar 10% tumbuhan berbunga dan 12% mamalia dari seluruh dunia.
Dari sekian banyak kenaekaragaman makhluk hidup, termasuk yang ada di Indonesia, berdasarkan tingkatannya kita akan bedakan menjadi tiga tingkatan, yaitu keanekaragaman tingkan gen, tingkat spesies atau jenis, dan tingkat ekosistem.
Nah untuk lebih lengkapnya lagi, mari disimak penjelasan berikut ini:
1. Keanekaragaman tingkat gen
Gen merupakan faktor pembawa sifat yang ditemukan pada kromosom di setiap makhuk hidup. Gen inilah yang menentukan variasi pada masing-masing makhluk hidup, sehingga antara individu yang satu dengan yang lainnya tidak sama persis meskipun masih satu spesies. Perbedaan pada satu spesies inilah yang disebut dengan keanekaragaman tingkat gen atau disebut juga dengan varietas.
Contoh yang paling mudah pada keanekaragaman hayati tingkat gen ini adalah variasi yang ditemukan pada manusia dengan nama latin Homo sapiens. Manusia ada yang memiliki rambut keriting, lurus, ikal dan lain sebagainya, atau ada yang memiliki kulit putih, sawo matang, atau kuning langsat. Variasi-variasi itulah yang disebut sebagai keanekaragaman tingkat gen, karena ditemukan pada satu spesies yaitu Homo sapiens.
Contoh lainnya adalah variasi pada tanaman padi dengan nama latin Oryza sativa. Variasi yang ditemukan pada padi bisa berupa ketahanan terhadap hama, umur reproduksi, rasa, dan juga bentuk bulir.
Dari kedua contoh di atas, maka kita dapat menyimpulkan bahwa keanekaragaman tingkat gen dapat kita ditemukan pada makhluk hidup yang berada dalam satu spesies.
2. Keanekaragaman tingkat spesie atau jenis
Berbeda dengan keanekaragaman tingkat gen yang ditemukan pada satu spesies, keanekaragaman tingkat jenis ini justru ditemukan pada tingkat komunitas yang terdiri dari beberapa spesies, meskipun genus dan familianya masih sama. Sebagai contoh pada harimau (Panthera tigris) dengan singa (Panthera leo), keduanya memiliki genus yang sama yaitu Panthera tetapi penunjuk spesiesnya berbeda, sehingga keduanya termasuk ke dalam keanekaragaman tingkat jenis/spesies.
Contoh lain pada tumbuhan, misalnya tanaman padi (Oryza sativa) dengan jagung (Zea mays) keduanya tentu termasuk kedalam keanekaragaman tingkat jenis karena memiliki spesies yang berbeda, meskipun kedua tumbuhan tersebut masih satu familia.
Nah jadi kalau keanekaragaman tingkat jenis ini harus berbeda spesies, karena kalau sama spesiesnya, itu termasuk keanekaragaman tingkat gen.
3. Keanekargaman tingkat ekosistem
Ekosistem merupakan hasil dari interaksi antara komponen biotik dan abiotik. Yang termasuk komponen biotik adalah semua makhluk hidup yang ada di muka bumi ini, baik hewan maupun tumbuhan, sedangkan komponen abiotik adalah lingkungan yang mendukung keberadaan makhluk hidup seperti cahaya, air, tanah, suhu, kelembapan dan lain sebagainya.
Secara umum, keanekaragama tingkat ekosistem dibedakan menjadi dua macam, yaitu terestrial (darat) dan akuatik (air). Yang termasuk ke dalam keanekaragaman ekosistem darat seperti tundra, taiga, hutan gugur, hutan hujan tropis, savana, stepa, dan gurun. Sedangkan yang termasuk ke dalam keanekaagaman tingkat ekosistem akuatik yaitu air tawar dan air laut.
Berdasarkan proses terbentuknya, keanekaragaman ekosistem dibagi menjadi dua, yaitu yang alami dan yang buatan, masing-masing terdapat pada ekosistem terestrial maupun akuatik. Buatan berarti ada campur tangan manusia, sedangkan yang alami terbentuk apa adanya tanpa campur tangan manusia. Sebagai contoh kebun, sawah, kolam dan juga akuarium.
Nah biologixme, itulah tingkatan keanekaragaman hayati atau biodiversitas yang ada di muka bumi ini, yaitu terdiri dari tiga tingkatan, ada tingkat gen, speises atau jenis, dan tingkat ekosistem.
Share This :
0 komentar