ZDIRY-TUFWT-EBONM-EYJ00-IDBLANTER.COM
ZDIRY-TUFWT-EBONM-EYJ00
BLANTERWISDOM105

Jaringan Ikat/Penyokong

Sabtu 05 2020

Halo biologixme!

Jaringan ikat/penyokong

Pada postingan sebelumnya kita sudah membahas jaringan epitel, otot dan juga saraf. Nah dalam postingan kali ini kita akan bahas jaringan ikat atau disebut juga dengan jaringan penyokong. Untuk lebih jelasnya lagi, mari disimak ya!

Jaringan ikat juga disebut dengan jaringan penyokong, atau jaringan penyambung. Hal ini berkaitan dengan fungsi utama dari jaringan ikat tersebut. Fungsi dari jaringan ikat yaitu untuk mengikat, menopang, mengatur suhu tubuh, regenerasi serta berperan dalam sistem  pertahanan tubuh.

Asal mula terbentuknya jaringan ikat yaitu dari jaringan mesenkim. Kita ketahui bahwa pada perkembangan embrio khususnya pada manusia terdiri dari tiga lapisan embrional, yaitu lapisan ektoderm, endoderm dan diantara kedua lapisan itu dibatasi oleh lapisan mesoderm yang tersusun dari mesenkim. Jadi bisa dikatakan bahwa semua jaringan ikat ini tersusun dari jaringan mesenkim ini.

Yang menjadi ciri khas dari jaringan ikat dibandingankan dengan jaringan epitel, saraf dan juga otot yaitu keberadaan matriks atau bahan dasar. Pada jaringan yang lain tidak ditemukan adanya matriks dan hanya tersusun dari sel saja. Sedangkan pada jaringan ikat, selain tersusun dari sel juga terdapat matriks sebagai bahan dasarnya (bahan interseluler).

Matriks, yang juga disebut bahan interseluler merupakan hasil sekresi dari sel-sel jaringan ikat. Berdasarkan bentuknya, matriks ini terdiri dari dua jenis, ada yang berbentuk serat dan ada yang tidak berbentuk

Serat penyusun matriks terdiri dari tiga macam, yaitu serat kolagen, elastin, dan retikuler. Serat kolagen berwarna putih dan memiliki daya renggang tinggi tetapi memiliki daya elastisitas yang rendah. Serat kolagen banyak ditemukan pada tendon dan ligamen.

Serat elastin memiliki ciri berwarna kuning, daya elastisitasnya tinggi tetapi daya renggangnya rendah, jadi bisa dikatakan kebalikan dari serat kolagen. Serat elstin ini banyak ditemukan pada pembuluh darah. Dan yang terakhir yaitu serat retikuler, sebenarnya serat retikuler ini adalah serat kolagen yang sangat halus dan berbentuk jala. Cirinya sama persis dengan serat kolagen, serat ini banyak ditemukan mengitari pembuluh darah kecil, di bawah jaringan epitel dan serat otot.

Selain yang berbentuk serat, penyusun matriks yang lainnya yaitu yang tidak berbentuk, bahan ini tersusun dari mukopolisakarda sulfat dan asam hialuronat. Jika kandungan mukopolisakarida fosfatnya tinggi maka matriksnya bersifat kaku, sebaliknya jika kandungan asam hialuronatnya yang tinggi maka bersifat lentur.

Selain matriks tentu ada hal penting lain penyusun jaringan ikat yang tidak boleh terlewat yaitu sel-sel penyusunnya. Sel-sel penyusun jaringan ikat beranekaragam jenisnya. Sel-sel jaringan ikat terdiri dari fibroblas (fibrosit), mastosit (sel tiang), makrofage, sel lemak, sel plasma, dan berbagai jenis leukosit (sel darah putih).

Macam-macam jaringan ikat:

1. Jaringan ikat longgar

Jaringan ikat longgra merupakan jaringan penyokong yang paling banyak ditemukan dalam tubuh. Jaringan ikat longgar tersusun dari sel fibroblas dan matriksnya terdiri dari serat kolagen. 

Jaringan ikat longgar berfungsi sebagai penopang jaringan epitel dengan jaringan yang berada di bawahnya, selain itu jaringan ikat longgar juga berfungsi mempertahankan organ agar tetap berada pada tempatnya.

Jaringan ikat longgar juga berperan penting dalam menyimpan air, glukosa serta garam-garam mineral dalam waktu tertentu.

2. Jaringan ikat padat

Matriks jaringan ikat padat tersusun dari serat kolagen, sehingga memiliki daya renggang yang tinggi namun tidak elastis. Jaringan ikat padat bisa berupa tendon dan ligamen.

Tendon adalah jaringan ikat yang menghubungkan otot dengan tulang. Tendon sendiri ada dua jenis, yaitu tendon origo dan tendon insersio. Tendon origo yaitu tendon yang tidak menghasilkan gerak saat ototnya berkontraksi. Sebaliknya, tendon insersio adalah tendon yang menghasilkan gerak saat ototnya berkontraksi. 

Berbeda dengan tendon, ligamen adalah jaringan ikat padat yang berfungsi menghubungkan tulang dengan tulang yang lainnya pada rangka.

3. Jaringan lemak

Fungsi utama dari jaringan lemak adalah untuk menyimpan cadangan makanan, selain itu juga bisa berfungsi sebagai pengendali suhu agar tidak melepaskan panas secara berlebih. Letak jaingan lemak berada di bagian bawah kulit. Jaringan lemak tersusun dari sel-sel lemak yang di dalamnya mengandung tetes lemak.

4. Jaringan tulang rawan

Jaringan tulang rawan tersusun dari sel kondrosit. Matriks penyusun jaringan tulang rawan terdiri dari serat kolagen dan kondrin. Berdasarkan jenis matriksnya, jaringan tulang rawan dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:

Tulang rawan hialin, susunan matriksnya rapat dan halus, contohnya pada ujung tulang rusuk yang menempel pada tulang dada.

Tulang rawan elastin, mirip dengan tulang rawan hialin, hanya saja tidak serapat dan sehalus tulang rawan hialin, contoh dari jaringan tulang rawan elastin ini adalah cuping telinga serta epiglotis atau anak tekak.

Tulang rawan fibrosa, berbeda dengan tulang rawan sebelumnya, pada jaringan tulang fibrosa serat-serat kolagennya kasar dan tidak teratur. Contohnya bisa ditemukan pada cakram antar tulang belakang dan simfisis pubis pada tulang kemaluan.

5. Jaringan tulang keras

Jaringan tulang keras memiliki sel yang keras, sel tulang tersebut dinamakan osteosit. Osteosit menjadi keras akibat mengalami proses mineralisasi. Pada sayatan melintang tulang keras akan nampak dua bagian, yaitu tulang spons yang berpori dan tulang kompak yang tidak berpori.

Pada tulang kompak terdapat sistem havers yang terdiri dari lamela, osteosit, dan saluran havers. Lamela merupakan selaput tipis yang mengelilingi saluran havers, dan di dalam lamela inilah terdapat sel-sel tulang atau osteosit.

Sedangkan di dalam saluran havers memiliki dua komponen penting, yaitu saraf dan juga pembuluh darah. Pembuluh darah ini berfungsi sebagai pemberi nutrisi dan juga oksigen bagi sel tulang.

Jaringan tulang berfungsi sebagai alat gerak pasif, penopang tubuh, memberi bentuk tubuh serta tempat pembentukan sel-sel darah di sumsum tulangnya.

6. Jaringan darah

Jaringan darah tersusun dari sel-sel darah yang meliputi eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel darah putih), dan trombosit (keping darah). Eritrosit tidak memiliki inti dan bentuknya bulat bikonkaf atau memiliki dua cekungan, eritrosit ini berfungsi sebagai pengikat dan pengangkut oksigen.

Leukosit merupakan sel darah yang meiliki inti. Inti pada sel darah putih ada yang bergranula dan ada yang tidak bergranula. Sel darah putih ini berperan penting dalam mempertahankan tubuh dari serangan kuman penyakit. 

Sel darah ptuih memiliki kemampuan diapedesis dan gerak amoeboid. Diapedesisi artinya mampu menembus dinding pembuluh darah, sedangkan gerak amoeboid adalah gerakan yang menggunakan kaki semu. 

Sel darah putih terdiri dari beberapa macam, yaitu basofil, eosinofil, neutrofil, monosit dan limfosit. Dari kelima jenis sel darah putih tersebut, basofil, eosinofil dan neutrofil di dalam intinya memiliki granula, sedangkan monosit dan limfosit tidak.

Yang terakhir yaitu trobosit atau keping darah, trombosit tidak memiliki inti dan berperan penting dalam mekanisme pembekuan darah saat terjadi luka.

Nah bilogixme, itulah bahasan mengenai jaringan ikat atau jaringan penyokong pada hewan. Secara keseluruhan terdiri dari jaringan epitel, otot, saraf, dan jaringan ikat. Semuanya sudaaha dibahas secara tuntas. Semoga bermanfaat dan terima kasih.

Share This :
Kang Din

Admin paling ganteng

0 komentar