Halo biologixme!
Sebelumnya kita sudah membahas
tentang cara perkembangbiakan pada bakteri, baik secara seksual maupun secara
aseksual. Secara seksual bisa melalui konjugasi, transduksi dan transformasi, sedangkan
secara aseksual dilakukan melalui pembelahan binner atau amitosis. Bagi kalian
yang belum membacanya silakan klik di sini.
Hal menarik lainnya dari bakteri
yaitu adanya perbedaan bakteri gram positif dengan gram negatif. Perbedaan ini
bisa dilihat dari beberapa aspek berdasarkan teknik pewarnaan bakteri.
Teknik pewarnaan ini pertama kali
dilakukan oleh seorang ilmuan bernama Hans Cristian Gram, dia adalah seorang
dokter terkenal berkebangsaan Denmark. Pada akhir tahun 1800-an Gram
mengembangkan sebuah teknik pewarnaan untuk membedakan dua jenis dinding sel
pada bakteri.
Pertama bakteri diberi warna
dengan zat warna violet dan iodium, lalu dibilas dengan alkohol. Setelah itu
diberikan pewarnaan yang kedua yaitu dengan warna merah. Hasilnya ada dua jenis,
jika bakteri tersebut mempertahankan warna ungu atau violet berarti termasuk
bakteri gram positif, tetapi jika bakteri tersebut mempertahankan warna merah
maka termasuk bakteri gram negatif.
Perbedaan kedua jenis bakteri
gram positif dengan gram negatif ini didasarkan pada lapisan peptidoglikan pada
dinding sel bakteri. Bakteri gram
positif lebih banyak mengandung peptidoglikan, sehingga mampu menjerat warna
violet atau ungu, sedangkan pada bakteri gram negatif yang memiliki lebih
sedikit peptidoglikan pada dinding selnya, mampu menahan warna merah tetapi
tidak bisa mempertahankan warna violet karena mudah dibilas.
STRUKTUR DINDING SEL BAKTERI
Sebagaimana dijelaskan di atas,
perbedaan bakteri gram positif dengan gram negatif berdasarkan ketebalan peptidoglikan
pada masing-masing dinding sel bakteri tersebut. Kita juga perlu mengetahui
lebih lanjut mengenai fungsi serta komponen yang menyusun dinding sel pada
bakteri, khususnya yang tadi disebut yaitu peptidoglikan.
Hampir semua bakteri memiliki
dinding sel. Dinding sel ini berfungsi sebagai pemberi bentuk, perlindungan,
mempertahankan tekanan osmosis cairan intraseluler, pembelahan sel, pertumbuhan
serta komunikasi antar sel.
Dinding sel pada bakteri tersusun
oleh senyawa yang khas, yang disebut dengan peptidoglikan. Peptidoglikan ini
kadang disebut juga dengan istilah murein. Peptidoglikan tersusun dari dua
jenis gula amino yang diasetilisasi. Kedua jenis gula amino ini adalah N-asetil
glukosamin (NAG) dan N-asetil muramat (NAM). Kedua gula amino ini berikatan
membentuk untaian glikan.
Rantai tetrapeptida yang terikat
pada muramat yaitu L-alanin, D-glutamat, D-alanin dan R yaitu asam amino yang
paling bervariasi, bisa berupa L-DAP, L-lisin, L-ornitin, L-diaminobutirat.
PERBEDAAN BAKTERI GRAM POSITIF DENGAN GRAM NEGATIF
Bakteri gram positif
Bkateri gram positif memiliki
peptidoglikan lebih banyak, sekitar 90% dari bobot kering dinding selnya.
Selain itu, juga terdapat berbagai jenis polimer polisakarida serta poliposfat
yang dikenal dengan asam teikoat.
Bakteri gram positif hanya
memiliki satu lapis membran plasma di bagian dalam yang tersusun dari posfolipid
dan protein. Jika diberikan antibiotik, termasuk penisilin, pada kelompok
bakteri gram positif ini mampu menghambat sintesis ikatan silang peptidoglikan
dan mencegah pembentukan suatu dinding fungsional.
Bakteri gram negatif
Bakteri gram negatif memiliki
lapisan peptidoglikan yang lebih sedikit, jumlahnya jarang melebihi 10% dari
berat kering dinding selnya. Selain itu peptidoglikan pada bakteri gram negatif
umumnya mengandung asam meso–diaminopimelat (meso-DAP) tanpa ada lisin.
Meski demikian, struktur dinding
sel pada bakteri gram negatif lebih kompleks dibandingkan dengan bakteri gram
positif. Perbedaan lainnya yaitu berdasarkan lapisan membran. Jika pada bakteri
gram positif hanya memiliki satu membran plasma di bagian dalam dinding selnya,
pada bakteri gram negatif memiliki dua lapis membran.
Lapisan membran yang pertama terdapat di
bagian dalam dinding sel, ini adalah membran plasma seperti sel pada umumnya
yang tersusun dari posfolipid dan protein. Sedangkan membran yang kedua
terdapat dibagian luar dinding sel, sehingga dikenal juga dengan outer wall layer.
Membran luar ini selain tersusun
dari posfolipid juga mengandung senyawa lipopolisakarida yaitu karbohidrat yang
terikat dengan lipid. Lipopolisakarida ini bersifat toksik (beracun) dan berperan
sebagai pelindung dari sistem pertahanan inangnya, sehingga bakteri gram
negatif lebih resisten (tahan) termasuk terhadap antibiotik.
CONTOH BAKTERI GRAM POSITIF DAN GRAM NEGATIF
Setelah kita mengetahui struktur
dinding sel pada bakteri, perbedaan bakteri gram positif dengan gram negatif,
kita juga perlu mengetahui beberapa contoh bakteri gram positif dan negatif.
Berikut adalah contoh bskteri gram positif dan negatif yang perlu diketahui.
Contoh bakteri gram positif yaitu
Clostridium perfringens, Staphylococcus aureas, Neisseria
gonorhoeae, Treponema pallidum, Vibrio cholerae dan Bacillus subtilis.
Sedangkan untuk contoh bakteri
gram negatif yaitu Streprococccus mutans,
Staphylococcus aureus dan Eschericia coli.
KESIMPULAN
Dari uraian di atas, ada beberapa
hal yang membedakan antara bakteri gram positif dengan gram negatif. Bisa
dilihat dari kandungan peptidoglikan, jumlah membran, lipopolisakarida dan
tingkat resistensinya.
Bakteri gram positif:
- Dinding selnya lebih banyak mengandung peptidoglikan dan lebih sederhana
- Memiliki satu membran plasma di bagian dalam
- Tidak mengandung lipopolisakarida
- Kurang resisten terhadap antibiotik
Bakteri gram negatif
- Dinding sel lebih sedikit mengandung peptidoglikan dan lebih kompleks
- Memiliki dua membran, membran plasma dan membran luar (outer wall layer)
- Mengandung lipopolisakarida yang bersifat toksik
- Lebih resisten terhadap antibiotik
Biologixme, itulah pembahasan tentang
struktur dinding sel pada bakteri, perbedaan bakteri gram positif dengan gram
negatif serta contoh bakteri gram positif dan gram negatif. Semoga dengan
tulisan ini bisa menambah pengetahuan kita khususnya tentang mikrobiologi.
Semoga bermanfaat terima kasih.
Referensi:
- Campbell, dkk. 2004. Biologi Jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga
- Hafsan. 2011. Mikrobiologi Umum. Makasar: Alauddin University Press
- www.pusdik.kkp.go.id diunggah pada tanggal 23 November 2021
0 komentar