Ada 4 fase pertumbuhan bakteri yang dapat diamati jika kita mengembangbiakan bakteri pada suatu media. Ke-4 fase tersebut terdiri dari fase lag (tenggang), logaritmik (eksponensial), stasioner, dan kematian.
Tetapi sebelum lebih jauh membahas ke-4 fase tersebut, terlebih dahulu harus mengetahui cara perkembangbiakan bakteri, baik secara seksual maupun secara aseksual.
Secara seksual bisa melalui konjugasi, transduksi dan
transformasi. Sedangkan secara aseksual yaitu dengan cara membelah diri atau
pembelahan binner. Bagi kalian yang belum membacanya, bisa klik di sini. Selain
itu, juga sudah dibahas tentang perbedaan bakteri gram positif dengan gram negatif, kalian tinggal klik saja untuk membacanya.
Untuk mengamati perkembangan suatu bakteri, tentu kita perlu mengembangkan
bakteri tersebut pada suatu media. Media yang digunakan pun bermacam-macam, hal
ini sesuai dengan karakter bakteri yang akan diamati.
Macam-macam Media Pertumbuhan Bakteri
Karena bakteri memiliki karakter yang berbeda-beda, maka
media yang digunakan pun tentu berbeda-beda. Berdasarkan komposisinya, media
perkembangan bakteri dapat dibedakan menjadi media organik, anorganik, semi
organik (campuran), sintetik (diketahui secara pasti komponen kimianya) dan non
sintetik (tidak diketahui secara pasti komponen kimianya).
Berdasarkan konsistensinya media perkembangbiakan bakteri dapat
dibedakan menjadi media cair, padat, semi padat dan media padat yang dapat
dicairkan. Media yang terakhir yaitu media yang dalam keadaan panas jadi cair
dan dalam keadaan dingin berubah menjadi padat.
Selain itu bisa juga dibedakan berdasarkan fungsinya, yaitu
media khusus, umum, diperkaya, selektif, differensial, penguji dan perhitungan
jumlah bakteri.
Itulah macam-macam media pertumbuhan bakteri yang biasa
digunakan. Bisa berdasarkan komposisi, konsistensi dan juga fungsinya, tergantung jenis bakteri dan kebutuhan penelitian yang bersangkutan.
4 Fase Pertumbuhan Bakteri
Setelah mengetahui macam-macam media yang biasa digunakan
untuk memperbanyak bakteri, selanjutnya kita bahasa fase-fase perkembangbiakan
bakteri yang terdiri dari 4 fase. Ke-4 fase tersebut yaitu fase lag
(tenggang), fase logaritmik (fase eksponensial), fase stasioner dan fase kematian.
1. Fase Lag (Fase Tenggang)
Fase lag adalah gabungan antara fase adaptasi dengan fase pertumbuhan
awal. Pada fase ini ditandai dengan penyesuain diri bakteri terhadap lingkungan
dan masih rendahnya kecepatan pemebalahan sel.
Lamanya fase ini memburuhkan waktu sekitar satu jam. Hal ini
juga dipengaruhi oleh jenis media dan lingkungan sekitar pertumbuhan.
2. Fase Logaritmik
(Fase Log atau Fase Eksponensial)
Setelah bakteri menyesuaikan diri dengan lingkungannya,
selanjutnya akan memasuki fase logaritmik (fase log atau fase eksponensial).
Fase ini ditandai dengan laju peningkatan sel berjalan lambat pada awal
pertumbuhan lalu meningkat secara cepat seiring berjalannya waktu. Pada fase
ini dapat diamati ciri khas sel-sel yang aktif.
3. Fase Stasioner
Ciri dari fase stasioner yaitu laju pertumbuhan bakteri sama
dengan laju kematian. Hal ini desebabkan oleh makin tuanya biakan bakteri.
Faktor lain yang mempengaruhi perkembangan bakteri pada fase stasioner yaitu semakin
berkurangnya substrat, kepadatan populasi yang tinggi, tekanan parsial oksigen
yang rendah, dan terakumulasinya zat sisa metabolisme yang bersifat toksik.
Akibat faktor-faktor tersebut, metabolisme bakteri semakin
menurun dan lebih resisten terhadap tekanan lingkungan seperti kenaikan suhu,
tekanan osmotik dan tingginya konsentrasi hidrogen peroksida.
4. Fase Kematian
Setelah memasuki fase stasioner, cadangan nutrisi pada media
sudah habis, cadangan energi dalam sel juga habis, ditambah makin tingginya zat
sisa metabolisme yang bersifat toksik (racun). Hal ini menyebabkan bakteri
banyak yang mati.
Oleh karena itu, ciri dari fase kematian adalah banyaknya
organisme yang mati dibandingan dengan yang hidup. Bahkan pada akhirnya populasi
akan mengalami kematian secara total.
Faktor-faktor yang Memengaruhi Pertumbuhan Bakteri
Ada beberapa faktor yang memengaruhi pertumbuhan bakteri
yaitu, suhu, derajat keasaman (pH), oksigen, dan tekanan osmotik.
1. Suhu
Suhu memiliki peranan penting bagi pertumbuhan bakteri.
Umumnya bakteri dapat tumbuh pada suhu di atas 37 derajat celsius, namun
bergantung juga pada jenis bakterinya.
Berdasarkan faktor suhu yang memengaruhi pertumbuhannya,
bakteri dapat dikelompokkan menjadi beberapa macam, yaitu Psiktofilik, Mesofilik
dan Thermofilik.
a. Psikrofilik, yaitu bakteri yang hidup di habitat yang
dingin. Suhu minimumnya 0-10°C dan optimumnya sekitar 10-20°C.
b. Mesofilik, yaitu bakteri yang hidup pada habitat pertengahan
atau sedang, yaitu kisaran 10-50°C. Suhu minimumnya kisaran 10-20°C, optimumnya
20-40°C dan maksimumnya 40-50°C.
c. Thermofilik, yaitu bakteri yang hidup di tempat yang
panas. Suhu minimumnya 20-45°C, optimumnya 45-70°C dan maksimum pada suhu 70-80°C.
2. Derajat Keasaman (pH)
Selain suhu, pertumbuhan bakteri juga dipengaruhi oleh derajat
keasaman. Masing-masing bakteri memiliki karakter yang berbeda-beda terhadap
pH. Umumnya bakteri bisa hidup pada pH sekitar 5-8. Tetapi ada pula bakteri
yang mampu hidupa pada pH yang sangat rendah.
Beberapa bakteri mampu menghasilkan asam. Tetapi zat yang
dihasilkan tersebut justru menghambat bahkan membunuh perkembangan bakteri
tersebut.
3. Oksigen
Berdasarkan kebutuhan akan oksigen, bakteri dapat dibagi
menjadi beberapa macam, yaitu bakteri aerob (butuh oksigen), anaerob (mati jika
kontak dengan oksigen), fakultatif anaerob (bisa hidup dengan atau tanpa udara),
Mikroaerofil (tumbuh baik pada kondisi oksigen yang sedikit).
4. Tekanan Osmosis
Osmosis adalah proses perpindahan air dari konsentrasi yang
rendah ke konsentrasi yang tinggi melalui membran semipermiabel. Jika bakteri
diletakan pada larutan yang bersifat hipertonik maka akan mengalami
plasmolisis.
Nah biologixme, itulah pembahasan mengenai 4 fase pertumbuhan pada bakteri yangvterdiri dari fase lag, logaritmik, stasioner dan kematian. Selain itu juga dibahas macam-macam media pertumbuhan, dan faktor yang memengaruhibpertumbuhan bakteri. Semoga bermanfaat.
Referensi:
Hafsan. 2011. Mikrobiologi Umum. Alaudin University Press. Makassar
0 komentar